Senin, 06 Desember 2010

Catat Bukan Cacat







  Sifat lupa bukan merupakan hal yang biasa tetapi sebuah kondisi istimewa yang di benamkan dalam sistem kerja otak manusia yang sudah terformat sejak manusia lahir. Lalu bagaimana agar lupa itu bisa mewarnai lika-liku hidup agar menjadi indah? Tapi janganlah menjadikan lupa itu sebagai alasan, tameng, perisai untuk menghindari hukuman atas kesalahan yang sebenarnya muncul dari kelalaian, keteledoran dan kekurang pahaman.

Nilai yang di harapkan dalam tulisan ini adalah bagaimana kita mampu membuat solusi dan merevisi meskipun manusia sudah di takdirkan menjadi tempatberbuat salah dan lupa’. Kemampuan otak untuk mengingat bermacam kejadian itu memang terbatas, dari sekian ribu jumlah hari maka hanya beberap peristiwa saja yang terekam baik dalam ingatan. Jadi  dalam perkembangan zaman pun sudah banyak penelitian yang di lakukan oleh para ilmuwan yang berkerja keras utuk mengatasi hal tersebut.

Ada banyak metode yang dipakai untuk meningkatkan daya ingat atau hanya sekedar mengingatkan kita. Ada yang bersifat olah fisik yaitu dengan mengkonsumsi suplemen nutrisi otak makana bergizi, menghafal, membaca berulang-ulangsuatu materi. Dan yang nonfisik seperti menulis dalam catatan, membuat rekaman video, film dokumenter, foto, lukisan, mengukir prasasti, bahkan mendirikan museum.

Bentuk materi yang akan di simpan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing individu dan media penyimpananya pun mereka yang menentukan, mana yang lebih efektif dan mudah. Jika kita seorang penuntut ilmu, maka harus memilih media penyimpanan yang efisien, ekonomis, mudah di jangkau oleh tangan, dekat dan sederhana. Apakah itu …?
 Yaitu dengan menulis dalam catatan. Ada banyak ragam catatan/tulisan yang sudah populer seperti memo, catatan harian, ada juga yang menuangkan dalam bentuk artikel, cerpen, novel, puisi, komentar dan sebagainya. Itu semua adalah upaya manusia untuk mengingat atau mendokumentasikan saat-saat penting dalam kehidupan ini...agar tidak lupa dan melupakan peristiwa, kejadian bahkan nanti inilah yang akan menjadi sebuah sejarah.

Di saat beraktifitas sering muncul percikan gagasan yang segar. Catatlah ide yang terlintas itu sesegera mungkin jika tidak maka ide itu bisa hangus terbakar panasnya pikiran lalu otak menjadi cacat karena lupa, dan ide indah itu  pun lenyap. Buatlah catatan meski dalam serpihan kertas, lebih lagi pada masa sekarang ada banyak media yang bisa di manfaatkan untuk menulis ide. Contohnya handphone yang hampir selalu menempel di badan bisa di manfaatkan. carilah waktu untuk mengembangkan konsep tadi menjadi sebuah karya.

Catatlah sebelum menjadi cacat.

Minggu, 05 Desember 2010

Back home !!!

happy ending...


Tunjukkan wajah aslimu...
RUMAH KITA Hii..hiii
Great action in outbond. it brings unforgetable memories funny, sad, happy, laugh, cry and more. This is the beginning of our step, nothing more to say JUST FEEL IT.
GO HOME...
Jangan pernah lupakan materi yang telah di pelajari, ini akan berguna suatu saat nanti. .

Senin, 22 Februari 2010

Mencari Solusi bukan meratapi

Selama jantung masih berdetak, paru-paru menampung udara untuk bernafas selama itu pula problem (masalah) tak akan berhenti menghampiri manusia muda, tua, laki-laki, perempuan, memiliki kadar kerumitan masalah yang bervariasi. Ia akan datang lalu pergi silih berganti dari yang ringan, sedang, sampai berat yang membuat otak tertekan karena harus berkerja ekstra untuk mencari jawaban permasalahan itu.
Problem adalah.

Permasalahan yang membebani mental (jiwa) dan pikiran. Sifat dari masalah adalah untuk menekan menyulitkan keadaan seseorang karena dalam siklus kehidupan ini ada fase kemudahan dan kesulitan yang mesti dilalui. Dilihat dari arah datangnya ia bisa muncul dari alam, manusia atau diri kita sendiri. Alam sebagai kreasi pencipta Yang Maha Agung di fungsikan sebagai media untuk menguji menguji makhluk ciptaanya yang bernama manusia. Berabagai macam fenomena alam yang terjadi telah membuat manusia ingat kembali siapa yang harus menjaga alam dan bersikap lebih bijak dalam memanfaatkannya.
Manusia yang bersifat saling terkai-tergantung dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan hidup, harus siap di timpa masalah pertengkaran, persaingan, perebutan kekuasaan, kesjalah pahaman, kasus kriminalitas, putus tali silaturahmi dan masih bervariasi lagi masalah yang harus di hadapi. Tubuh ini pun tak luput menjadi media bagi Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menguji eksistensi keyakinan dan kepatuhan terhadap Nya. Tapi karena kelalaian manusia itu sendirilah xang menyimpan angan-angan dalam otaknya, menimbun keangkuhan dalam lemak, sel dan darah melalui konsumsi makanan berlebih yang harusnya di bagikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

Keterbatasan kemampuan diri dalam mencari jalan keluar (solusi) untuk melerai permasalahan yang ada, menempatkan manusia pada tempat yang lemah lagi suka berkeluh kesah. Kelemahan jiwa, ketidakpahaman, keterbatasan ilmu tentang posisi dirinya dengan siapa yang menciptakan hidup, menjadi semacam "early warning" bagi kita untuk selalu menundukkan ego serta keinginan semu yang mengaburkan nilai-nilai humanis, sosial, kultur dan spiritual.
Pengaduan yang disampaikan di hadapan dokter, psikiater, kyai, konsultan, paranormal atau orang yang kita anggap senior dan mampu mengatasi problem yang menghimpit, itu semua bukanlah akhir tempat tersedianya solusi. Memang karena perantara mereka bisa mendatangkan penyelesain masalah.

Solusi itu ada pada "nurani" yang hidup tapi sering di bohongi dengan kamuflase pemuasan hasrat logis duniawi. Pada judul diatas "memberi solusi" bertujuan untuk membuka celah yang tertutup dalam pikiran yang tengah kalut merespon beban probematika kehidupan hari ini. Berkomunikasilah dengan Yang Maha Mendengar, diri sendiri dan orang lain untuk memberi solusi. Solusi itu adalah kejujuran untuk mengatakan "subhaanaka inni kuntu minadh dholimiin".

Jumat, 12 Februari 2010

Untukmu Cahaya

Untukmu Cahaya

Beragam kata-kata indah menyusun kalimat, melukis budi luhur Rosul terpilih

Lembutnya kata tak sanggup mengupas makna cinta

DariNya, dari kami

kata cinta terucap, masih sisa bayangan cinta nyata

Hanya cinta dalam kata-kata

Butir mutiara itu mengalir membasahi pipi

Bukti cintamu bagi umat ini

Ingin kulihat senyummu, tapi

Sketsa Raga, hanya sekumpul debu di bawah telapak kakimu

Penerang hati, penenang jiwa

"Hadirlah dalam rutinitas keseharian kami"

- I Rofiqi -

Dedicated for MUHAMMAD SAW The Prophet.

Hati kami berdebar menunggu hari kelahiran Mu.

Selasa, 09 Februari 2010

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada

-Sapardi Djoko D-

Minggu, 07 Februari 2010

Adrik-nii

Kasih dan sejahtera untukMU kekasihku,


utusan Alloh.


Rengkuh tanganku, tepiskan bebanku


Adrikni...


Adrikni...

Senin, 01 Februari 2010

Update Motifasi

Seiring dengan Bergantinya hari dan waktu pastinya membawa dampak bagi kondisi psikis dan fisik. Dari bermacam peristiwa dalam aktifitas sedari bangun tidur sampa4 menjelang tidur lagi pastinya ada hal yang menyenangkan dan menyedihkan. Apa yang terjadi hari ini pun tidak sama dengan apa yang terjadi kemarin dan esok hari. Siapa yang kita temui di jalan, apa yang kita dengar, yang dimakan selalu berganti. Begitu juga dengan motifasi yang sudah tertanam dalam hati, karena kondisi hati itu berubah-ubah maka akan mempengaruhi motifasi yang sudah tersimpan di dalam hati.
Kalau motifasi sudah bergeser dari tempatnya maka harus segera di lakukan pembaruan (update). Sebelum meng update, kita perlu menelusuri kembali rekaman kejadian hari ini. Dari sana kita bisa memilih mana perilakuyang baik lalu meningkatkanya di esok hari. Adapun untuk hal-hal yang buruk (munkar), langsung aja dibuang dari memori kita, inilah yang membuat layu 'himmah' tapi tetap harus di ambil sebuah pertanyaan " kenapa saya melakukan itu " padahal kan sudah tau tidak baik bahkan dilarang.
Setelah proses edit peristiwa lalu baru membenahi motifasi yang telah bergeser itu supaya segar kembali. Kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan editing dan updating ?
Editing yang di maksud adalah "muhasabah", yaitu mengkalkulasi berapa banyak perbandingan amal baik (khoirun) dan buruk (syarrun). Waktu yang dapat di manfaatkan untuk bermuhasabah adalah menjelang tidur. Di awali dengan bersuci, berdo'a, dan memikirkan kembali apa yang telah diperbuat oleh anggota tubuh ini. Adakah orang yang kita sakiti ? Adakah hak milik orang lain yang kita ambil ? Apa yang telah kita ucapkan, dengr, lihat ? Lalu telusuri ibadah yang fardlu, sunnah, bagaimana kita menjalankan semua itu ? Sudahkah sesuai dengan tuntunan Baginda Nabi, atau justru berseberangan arah ? Berdo'a dan tidurlah.
Mata terpejam, pendengaran tertutupi, kesadaran hilang, sebagian ruh melayang. Kini, sadarlah ! Buka mata-hati, nyalakan pikiran dan nalar untuk bersiap memulai hidup di hari ini.
Inilah saat untuk melakukan penyegaran niat, motifasi, himmah.
Di dalam salah satu do'a di ucapkan " AllOhumma innii ashbahtu minka fii ni'matin wa 'afiatin wa sitrin, fa atimma ni'mataka 'alaiyya, wa 'afiataka, wa sitroka, fiddunya wal Akhiroh ". Ada beberapa poin penting yang disebutkan, yaitu: 1. Ni'mat
2. 'Afiat
3. Sitrun (perlindungan).
Ketiga poin di atas bisa di aplikasikan sebagai updater, agar motifasi selalu segar. Motifasi untuk bersyukur, berusaha dan bersabar.

Senin, 25 Januari 2010

Mengapa harus jadi santri

Seorang Santri yang terlepas dari tempat asalnya, lalu terputus dari koneksi jaringan dengan sang kyai di umpamakan seperti satu sayap burung yang patah, maka tak mampulah seekor burung akan terbang hanya dg satu sayap saja. Ada bermacam sebab terputusnya koneksi, dari hal yang sepele sampai kasus berat. Tindakan prefentif yang bisa di lakukan adalah dengan selalu mengkoneksikan hati santri ke hati guru. Adany saling keterkaitan "heart 2 heart" inilah yang menjadikan proses transfer ilmu dan aplikasi nya dalam aktifitas keseharian bisa berjalan dengan lancar. Dan modem sebagai alat penghubungnya adalah dengan bertawashul, membaca surat al-Fatihah pada saat akan belajar, mengajar,berdiskusi, atau kegitan ilmiah yang lain.

Sabtu, 23 Januari 2010

Kamu dan Aku

...kami tak pernah bersentuhan hanya kadang memandang, mungkin itu tanda bahwa kami saling mengajukan pertanyaan atau saling menyodorkan jawaban...

Kamis, 21 Januari 2010

Masih di sini

Sudah berapa banyak volume udara yang kita hirup lalu hembuskan ? Dalam tarikan nafas terdapat beraneka ragam tingkah polah makhluk hidup dalam merespon udara yang masuk melalui kedua lubang hidung, mulut pun mengeluarkan kata " busuk, bangkai " ketika aroma tak sedap yg muncul dari hasil penguapan penampungan kotoran mereka sendiri yang berada di halaman belakang. Seolah tidak terima disemprotkanlah sprayer pewangi ruangan ke empat arah mata angin. Bau busuk bangkai pun bersaing dengan wangi aroma terapi, tp tajam si busuk bangkai tak mudah di kalahkan oleh wangi lembut aroma. Tak sadarkah orang yg berhidung jika tubuh mereka itu merupakan mesin produksi busuk bangkai. Ia begitu saja melupakan hasil produksinya melebur menguap bersama udara siang hari yang hangat. Manusia tak seperti lebah dan memang berbeda penciptaanya, jadi tidak mungkin ia di tuntut untuk menjadi si lebah. Yang di harapkan adalah meniru sistem yang ia jalankan... Menghisap sari kehidupan, untuk menghasilkan madu kehidupan. Bukan aroma yang di tawarkan tetapi "manis & rasa" yg terbentuk dalam lengket madu.