Sifat lupa bukan merupakan hal yang biasa tetapi sebuah kondisi istimewa yang di benamkan dalam sistem kerja otak manusia yang sudah terformat sejak manusia lahir. Lalu bagaimana agar lupa itu bisa mewarnai lika-liku hidup agar menjadi indah? Tapi janganlah menjadikan lupa itu sebagai alasan, tameng, perisai untuk menghindari hukuman atas kesalahan yang sebenarnya muncul dari kelalaian, keteledoran dan kekurang pahaman.
Nilai yang di harapkan dalam tulisan ini adalah bagaimana kita mampu membuat solusi dan merevisi meskipun manusia sudah di takdirkan menjadi tempat ‘berbuat salah dan lupa’. Kemampuan otak untuk mengingat bermacam kejadian itu memang terbatas, dari sekian ribu jumlah hari maka hanya beberap peristiwa saja yang terekam baik dalam ingatan. Jadi dalam perkembangan zaman pun sudah banyak penelitian yang di lakukan oleh para ilmuwan yang berkerja keras utuk mengatasi hal tersebut.
Bentuk materi yang akan di simpan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing individu dan media penyimpananya pun mereka yang menentukan, mana yang lebih efektif dan mudah. Jika kita seorang penuntut ilmu, maka harus memilih media penyimpanan yang efisien, ekonomis, mudah di jangkau oleh tangan, dekat dan sederhana. Apakah itu …?
Di saat beraktifitas sering muncul percikan gagasan yang segar. Catatlah ide yang terlintas itu sesegera mungkin jika tidak maka ide itu bisa hangus terbakar panasnya pikiran lalu otak menjadi cacat karena lupa, dan ide indah itu pun lenyap. Buatlah catatan meski dalam serpihan kertas, lebih lagi pada masa sekarang ada banyak media yang bisa di manfaatkan untuk menulis ide. Contohnya handphone yang hampir selalu menempel di badan bisa di manfaatkan. carilah waktu untuk mengembangkan konsep tadi menjadi sebuah karya.
Catatlah sebelum menjadi cacat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar